Dalam arus waktu yang bergelombangKita bagaikan pengembara di dunia yang bising, bergegas dengan kaki kita, sementara jiwa kita terbungkus lapis demi lapis oleh kesibukan dan tekanan. Hal-hal sepele dalam hidup bagaikan butiran pasir halus, secara bertahap mengisi celah di hati kita. Perasaan cinta yang dulu hangat dan indah itu seolah lenyap begitu saja tanpa disadari, hanya menyisakan pemandangan yang tandus dan sunyi. Sekuntum bunga hydrangea, seperti seberkas cahaya yang menembus kabut, menerangi sudut yang terlupakan di lubuk hati kita, memungkinkan kita untuk merangkul hidup kembali dan mendapatkan kembali kehangatan dan cinta yang telah lama hilang.
Kelopak bunga hydrangea ini dibuat dengan sangat teliti dari sutra halus, masing-masing tampak hidup dan seolah mampu bergetar hanya dengan sentuhan ringan. Bersinar dengan cahaya yang mempesona di bawah sinar matahari, seolah-olah ia menceritakan kisah kuno dan misterius. Pada saat itu, saya benar-benar terpikat oleh bunga hydrangea yang sendirian itu. Rasanya seperti saya telah bercakap-cakap dengannya melintasi ruang dan waktu. Di dunia yang ramai dan berisik ini, ia seperti mutiara yang damai, menenangkan pikiran saya yang gelisah seketika. Saya memutuskan untuk membawanya pulang dan menjadikannya titik terang dalam hidup saya.
Hydrangea tunggal ini telah menjadi sahabat dekat dalam hidupku. Aku meletakkannya di ambang jendela kamar tidurku. Setiap pagi, ketika sinar matahari pertama menyinarinya melalui jendela, ia tampak seperti diberi kehidupan, memancarkan cahaya lembut dan hangat. Aku akan duduk tenang di samping tempat tidur, mengamatinya dan merasakan ketenangan serta keindahannya. Rasanya seolah semua masalah dan kelelahanku lenyap pada saat itu.
Ketika aku pulang dengan tubuhku yang lelah, aku melihat bunga hydrangea masih mekar dengan tenang di sana, seolah menyambutku kembali. Aku akan membelai kelopaknya dengan lembut, merasakan teksturnya yang halus, dan perlahan-lahan kelelahan dan kesepian di hatiku akan sirna.

Waktu posting: 23 Agustus 2025